Antam Kembangkan Kakao dan Tanaman Kopi di Desa Sopura
Ekspospedia- PT Antam Tbk UPBN Sultra dan lembaga petani menggelar kegiatan pengembangan penanaman kakao dan kopi di Desa Sopura Kecamatan Pomalaa, Selasa (28/12/2021)
Penanaman perdana kakao dan kopi yang digagas CSR PT Antam bekerja sama dengan lembaga petani ini turut dihadiri Camat Pomalaa Mirdan Athar, CSR, HC & Finance Division Head Dito Yulianto, CSR Bureau Head Maemanah, Comdev Department Head Anggro Dwi Saputro, Wakapolsek Pomalaa dan Kepala Desa Sopura Patongai.
Dalam sambutannya, Dito Yulianto menyampaikan sangat mengapresiasi Pemerintah Desa Sopura yang telah memfasilitasi sebagian lahannya untuk dijadikan kebun edukasi.
Menurutnya program kebun edukasi ini bertujuan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat desa sekitarnya terutama para petani di Desa Sopura.
“Kami ingin mengulang kembali kesuksesan program kebun edukasi yang dijalankan PT. Antam di Halmahera bagian Maluku Utara, dan alhamdullillah PT. Antam telah berhasil melakukan semua itu dan sudah berhasil,” tutur Dito Yulianto.
Ia mengungkapkan program kebun edukasi mencontoh dari PT. Antam di Maluku Utara dan salah satu program unggulan yakni memanfaatkan lahan bekas pertambangan untuk dijadikan lahan penghijauan kembali dan dijadikan kebun kopi. Hasilnya pun sudah bisa dipajang di UKM Centre dan kopinya diberi nama Kopi Halmahera dengan kemasan khusus.
“Kalau di Halmahera bisa, kenapa di daerah Pomalaa tidak bisa? Kita punya lahan yang sangat potensi untuk dijadikan perkebunan misalnya kebun untuk penanaman kakao dan kopi. Jadi mulai sekarang kita jangan kalah dengan Halmahera di Maluku Utara sana, kita juga harus bisa seperti Halmahera untuk perkebunannya,” tambah Dito.
Dito Yulianto memaparkan komoditi kopi saat ini sedang naik daun dengan permintaan pasaran yang sangat tinggi, sehingga budidaya kopi memiliki peluang ekonomi.
“Sekarang ini yang menurun drastis (di Kolaka) adalah kakao. Dulunya Kabupaten Kolaka ini disebut sebut daerah Kota Kakao dan sekarang sudah redup akibat angka volume produksi menurun drastis. Jadi harapan saya, melalui kebun edukasi ini, kita bisa mengembalikan kejayaan nama Kota Daerah Kakao yang sekarang ini redup akibat produksinya menurun”,ucap Dito Yulianto.
Menurutnya PT Antam akan selalu membantu kesuksesan program tersebut . “Kami juga berharap lembaga petani di sini bisa membantu memfasilitasi terbentuknya wadah atau koperasi untuk menampung produk-produk hasil panen agar harga tak dipermainkan nantinya,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Camat Pomalaa Mirdhan Athar sangat mengapreseasi program CSR PT Antam yang bekerja sama dengan lembaga petani di daerah tersebut untuk membantu memajukan budidaya dan pengembangan tanaman kakao dan kopi.“
“Saya mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka sangat berharap ini bisa menjadi semacam contoh bagi petani kita dalam mengembangkan tanaman kakao dan kopi,” katanya.
Menurutnya kopi dan kakao memiliki peluang bisnis yang tinggi. Untuk itu ia sangat mengapresiasi program ini yang difasilitasi oleh CSR PT. Antam.
Direktur Eksekutif Lembaga Peduli Petani Sulawesi Tenggara (Sultra), Junaidin
menyampaikan bahwa program kebun edukasi yang dimulai sejak Juli 2021 ini akan berjalan hingga tiga tahun ke depan.
“Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga terkait pembudidayaan tanaman kakao dan kopi. Olehnya itu kita harus mendukung program ini, apalagi masih banyak lahan lahan yang kosong alias lahan tidur yang bisa kita manfaatkan dalam program ini, dan mulai sekarang kita lakukan pembibitan sampai pada penanaman dengan dipandu para pengelola kebun edukasi yang ada sekarang ini,” ucap Junaidin.
Dalam kebun edukasi, ada dua hektare lahan yang disiapkan.Satu hektare akan ditanami kopi sebanyak 800 pohon, sementara satu hektarenya lagi akan ditanami kakao sebanyak 1.200 pohon. (***)