20 Ribu Bibit Mangrove Siap Hijaukan Teluk Kendari
Ekspospedia-Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meninjau lokasi penanaman mangrove yang akan dilakukan presiden pada puncak Hari Pers Nasional (HPN) di kawasan Teluk Kendari, Jumat (4/2/2022) sore.
Menteri LHK bersama sejumlah pejabatnya melihat kesiapan lapangan lokasi penanaman bersama dengan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Ketua Panitia HPN.
Menteri LHK mengatakan lokasi penanaman mangrove sudah layak, namun menunggu kesiapan presiden.
Menurutnya penanaman mangrove ini merupakan inisiatif PWI karena sudah beberapa tahun terakhir hampir tidak ada lagi penanaman pohon yang dilakukan dalam kegiatan Hari Pers Nasional (HPN).
” PWI itu sangat kuat komitmennya. Kaitannya dengan lingkungan, kita sudah menanam dengan PWI di Kalimantan Selatan, di beberapa daerah, saya juga di Riau dengan PWI Riau,” ungkapnya.
Siti Nurbaya bilang pemerintah sangat terbantu dengan menggandeng jurnalis, karena mereka sangat paham bagaimana mengampanyekan lingkungan, termasuk memberikan edukasi pada masyarakat.
Dia menambahkan, menanam pohon merupakan langkah riil dalam menjaga kelestarian hutan dibandingkan hanya berdebat tanpa ujung.
“Kita bangun daerah-daerah yang harusnya berhutan, tetapi masih terbuka ya ditanam aja biar jadi hutan itu lebih baik,” tutupnya.
Sementara Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung (BPDASHL) Sampara Mohammad Aziz menjelaskan, mereka menyediakan sebanyak 20 ribu bibit mangrove untuk ditanam pada puncak peringatan HPN tanggal 9 Februari 2022.
“Untuk tamu VVIP kami siapkan 75 bibit, kami perkiraan penanaman akan dilakukan pada siang hari sekitar pukul 11-12 siang, saat air surut,” jelasnya.
Dia menambahkan, 20 ribu bibit akan ditanam di lahan seluas 4 hektare di kawasan Teluk Kendari.
Rencananya penanaman mangrove juga akan melibatkan masyarakat, komunitas pencinta alam, pramuka saka wana bakti, green leader Indonesia.
Sebelum ke Teluk Kendari, Menteri LHK melakukan kunjungan ke Taman Nasional Rawa Aopa Watu Mohai (TNRAW) mengecek rencana pelepasliaran Anoa dan Rusa yang juga direncanakan oleh Presiden.
Sementara Ketua PWI Sultra Sarjono menjelaskan, sengaja memasukkan pelepasliaran satwa dalam salah satu agenda HPN karena momen ini belum pernah dilakukan selama ini.
” Menurut saya ini momen langka di Indonesia karena selama ini kalau tanam pohon sudah biasa,” kata Sarjono.(**/rls)