Kemenkes Jadikan Kolaka Pilot Project Penanganan Stunting
Ekspospedia- Kementerian Kesehatan RI memerintahkan Pemerintah Kabupaten Kolaka untuk menekan angka kasus baru stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kolaka Drs Harun Masirri, mengatakan, untuk mencegah terjadinya penambahan kasus stunting di Kolaka, pemerintah harus memberikan makanan tambahan berprotein tinggi.
Program pemberian makanan tambahan ini pun menjadikan Kabupaten Kolaka sebagai pilot project penanganan stunting bersama 14 kabupaten kota se-Indonesia. Khusus di Sultra, hanya Kolaka yang menjadi proyek percontohan.
Dengan pilot project tersebut, pemerintah pusat memberikan bantuan berupa susu ultra high temperature (UHT) dan telur kepada balita usia enam bulan hingga 11 bulan serta balita usia 21 bulan hingga 23 bulan. Adapun anak usia 24 bulan sampai 59 bulan hanya mendapatkan susu UHT.
Menurut Harun, bantuan dari pemerintah pusat itu hanya diberikan selama enam bulan. Adapun kelanjutannya diserahkan kepada pemerintah daerah.
Pada 2021, kata Harun, Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan RI melakukan kunjungan ke Posyandu dan Puskesmas guna melakukan pengukuran terhadap balita. “Dan pada saat itu disimpulkan, Kolaka menjadi pilot project (dalam penanganan stunting),” ungkapnya.
Berdasarkan hasil rapat bersama Wakil Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan serta Penanggulangan Stunting disimpulkan bahwa pada 2022 ini, aksi cegah stunting diluncurkan dengan beberapa program intervensi positif dan sensitif.
“Aksi cegah stunting di Kabupaten Kolaka namanya adalah “ACS Mendidoha”. “ACS Mendidoha” artinya aksi cegah stunting dengan hasil anak-anak Kolaka menjadi sehat,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kolaka, H.Muh Jayadin mengatakan pencegahan stunting merupakan tugas bersama semua pihak, karena di Kolaka masih ada kasus stunting.
“Untuk mencegah angka baru stunting, beberapa program harus dilakukan di antaranya dengan memberikan gizi pada anak 0 sampai 1.000 hari kehidupan. Bukan hanya anak,1 namun ibu juga harus memperhatikan gizinya saat mengandung,” tutur Jayadin. (**)
Wartawan : Dadang