Berita

Gubernur Sultra : PT IPIP Masa Depan Bangsa, Dorong Industri Ramah Lingkungan Menuju Indonesia Emas

Ekspospedia – Di tengah padatnya agenda peringatan hari ulang tahun ke-61 Sulawesi Tenggara (Sultra), Gubernur Sultra Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka bersama Wakil Gubernur Ir. Hugua melakukan kunjungan kerja (kungker) ke kawasan industri baterai lithium PT Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) di Kecamatan Pomalaa, Kolaka.

Didampingi Bupati Kolaka H. Amri Jamaluddin dan jajaran Forkopimda, rombongan langsung meninjau progres pembangunan smelter di Desa Oko-Oko dan Desa Sopura. Smelter yang ditargetkan beroperasi akhir 2026 itu diproyeksikan menyerap 50.000 hingga 100.000 tenaga kerja.

“Kawasan industri PT IPIP ini akan menjadi jantung pertumbuhan ekonomi Sultra, khususnya Kolaka. Dukungan masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam percepatan pembangunan ini,” ujar Gubernur Andi saat berdialog dengan manajemen PT IPIP, Senin (6/5/2025).

Menurut Andi, PT IPIP merupakan proyek strategis nasional yang membawa dampak positif melalui hilirisasi industri. Ia menilai keberadaan IPIP akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menambah pendapatan negara, dan menciptakan lapangan kerja.

“PT IPIP patut didukung penuh. Apalagi perusahaan ini berkomitmen memberdayakan 70 persen tenaga kerja lokal dan menerapkan industri ramah lingkungan. Ini langkah konkret menuju pembangunan berkelanjutan,” tambah mantan Danrem Sultra itu.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Sultra mendukung penuh proses pengajuan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk IPIP guna menarik investasi global dan mempercepat pertumbuhan industri di daerah.

“Kalau beroperasi penuh, IPIP bisa menciptakan pekerjaan berkualitas, meningkatkan pajak daerah, serta membawa manfaat ekonomi dan ekologis yang berimbang,” tegasnya.

Andi pun mengapresiasi pembentukan Kelompok Koordinasi Proyek Utama Nasional oleh Pemda Kolaka untuk menyelesaikan masalah agraria dan infrastruktur pendukung kawasan industri.

“Teknologi yang digunakan IPIP juga luar biasa. Mereka mampu mengolah slag berkualitas rendah menjadi produk bernilai tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Ini contoh bagus bagi pertambangan nasional,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Hugua turut memuji kemajuan IPIP yang dinilainya berhasil mengubah tanah tidak produktif menjadi ‘gunung emas dan perak.

“Teknologi mereka mampu mengubah limbah menjadi nilai. Produksi bersih ini akan jadi teladan dalam transformasi industri pertambangan di Indonesia,” ujar mantan Bupati Wakatobi dua periode itu.

CEO Kawasan PT IPIP Shao Weisheng mengatakan bahwa proyek konstruksi berjalan sesuai rencana, termasuk pembangunan fasilitas publik. Ia menyebut pihaknya akan mempercepat transfer teknologi dan pelatihan bagi tenaga kerja lokal.

“Selain itu, kami akan mendukung program sosial seperti layanan kesehatan dan pendidikan, serta membangun hubungan kolaboratif yang erat antara industri dan masyarakat,” ucap Shao.

PT IPIP sendiri merupakan kawasan industri pertama milik PT Huayou di luar Tiongkok dan digadang-gadang bakal menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan nikel di Asia Tenggara.

Dengan integrasi rantai industri dan teknologi ramah lingkungan, PT IPIP fokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan, dengan dua prinsip dasar: peningkatan nilai sumber daya dan penerapan industri hijau.

Wartawan: Dadang







Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button