Ekspospedia- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka terus berupaya menekan angka stunting. Pada Selasa (17/5/2022), pemerintah menggelar rapat konvergensi penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi (aksi 2).
Bupati Kolaka H.Ahmad Safei yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra H. Muh Bakri saat membuka kegiatan mengatakan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kolaka harus ikut dalam penanganan stunting.
“Penangan stunting harus multisektoral. Selain OPD, swasta juga harus ikut dalam penanganan ini,” tuturnya.
Bakri tidak mau hanya Dinas Pengendalian Penduduk dan KB serta Dinas Kesehatan yang selalu menjadi patokan dalam penanganan stunting, tetapi semua pihak harus peduli terhadap masalah ini
“Masalah ini harus tetap menjadi prioritas dalam pembangunan manusia di Kabupaten Kolaka. Target penurunan angka stunting adalah 14 persen pada 2024,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Drs.Harun Masirri mengatakan latar belakang percepatan penurunan stunting bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan melalui penurunan prevalensi stunting yang diukur pada anak di bawah lima tahun yang harus dicapai sebesar 14 persen pada 2024
“Adapun sasaran yang ingin dicapai dari upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2021 meliputi dua hal yakni tersedianya layanan intervensi spesifik dan layanan intervensi sensitif,” tambah Harun
Menurutnya upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kolaka dilaksanakan sesuai dengan pedoman pelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi melalui delapan aksi konvergensi
“Pertemuan penyusunan program kegiatan dan penganggaran (aksi 2) dilaksanakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi spesifik dan sensitif,”pungkasnya. (***)
Wartawan : Dadang
